Pendahuluan
Sejak teknologi informasi Internet dikenal dalam masyarakat sekitar tahun 1990-an yang lalu, teknologi sudah banyak dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan. Dimana pada akhirnya muncul yang namanya jurnalisme, yaitu tindakan mengumpulkan, menilai, membuat, dan menyajikan berita dan informasi. Di Indonesia sendiri perkembangan jurnalistik ada pada jaman penjajahan Belanda. Jurnalistik yang dipraktikkan oleh
media konvensional, seperti media cetak surat kabar, media radio maupun media penyiaran televisi yang sudah mulai ketinggalan zaman. Sekarang ini di era modern, semua sudah menjadi mudah.Teknologi berkembang secara pesat. komunikasi bisa melalui Internet, distribusi berita dapat dilakukan dengan cepat, bahkan real time diterima khalayak dalam media portal berita.
Pembahasan
• Fungsi dan peran jurnalistik di era saat ini
Fungsi jurnalistik mencakup fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial.
Ini bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita-cita.
Secara konseptual, fungsi itu dapat ditemukan di Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Sama halnya dengan fungsi, Jurnalistik berperan sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase, atau karya jurnalistik lainnya. Informasi yang dimaksud bukan hanya berita, tetapi juga berupa pemikiran, gagasan, ide, atau pendapat yang memang layak untuk disebarluaskan kepada publik.
• Apakah jurnalisme masih penting di era media sosial dan era digital saat ini? Saat informasi terkini diproduksi dan dipublikasi oleh warganet melalui berbagai media sosial, apakah publik masih membutuhkan wartawan?
Jawabannya: Masih penting! Publik masih butuh jurnalis. Alasan utamanya: jurnalis bekerja secara profesional dan menaati aturan seperti kode etik. jurnalis tidak akan menulis berita yang belum tentu kebenarannya.
• Fungsi dan peran jurnalistik di era saat ini
Fungsi jurnalistik mencakup fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial.
Ini bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita-cita.
Secara konseptual, fungsi itu dapat ditemukan di Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Sama halnya dengan fungsi, Jurnalistik berperan sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase, atau karya jurnalistik lainnya. Informasi yang dimaksud bukan hanya berita, tetapi juga berupa pemikiran, gagasan, ide, atau pendapat yang memang layak untuk disebarluaskan kepada publik.
• Apakah jurnalisme masih penting di era media sosial dan era digital saat ini? Saat informasi terkini diproduksi dan dipublikasi oleh warganet melalui berbagai media sosial, apakah publik masih membutuhkan wartawan?
Jawabannya: Masih penting! Publik masih butuh jurnalis. Alasan utamanya: jurnalis bekerja secara profesional dan menaati aturan seperti kode etik. jurnalis tidak akan menulis berita yang belum tentu kebenarannya.
Kebanyakan jurnalis adalah orang yang baik, berjiwa publik, tidak kaya atau terkenal, yang hanya ingin mendapatkan kebenaran (fakta).
Barang-barang sosial mudah dihancurkan, tetapi tidak mudah diciptakan. Jurnalisme yang akurat dan adil adalah salah satu kebaikan sosial, tetapi hari ini jurnalis di seluruh dunia tampaknya beralih ke kategori orang-orang yang dianggap bersalah sampai terbukti tidak bersalah.
Alasan Jurnalis Masih Dibutuhkan :
- Kita tidak dapat memposting ulang hal-hal yang kita temukan di web sekaligus dan menyebutnya “berita” (news).
- Jika mendengar seribu suara pada satu topik, itu bisa terdengar sangat mirip dengan kebisingan
- Mengkompilasi konten pada dasarnya tidak salah. Tapi masih ada lebih banyak kebutuhan untuk konten asli.
Pembahasan
• Fungsi dan peran jurnalistik di era saat ini
Fungsi jurnalistik mencakup fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial. Ini bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita - cita. Secara konseptual, fungsi itu dapat ditemukan di Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Sama halnya juga dengan fungsi, Jurnalistik juga berperan sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase, atau karya jurnalistik lainnya. Informasi yang dimaksud bukan hanya berita, tetapi juga berupa pemikiran, gagasan, ide, atau pendapat yang memang layak untuk disebarluaskan kepada publik.
• Apakah jurnalisme masih penting di era media sosial dan era digital saat ini? Saat informasi terkini diproduksi dan dipublikasi oleh warganet melalui berbagai media sosial, apakah publik masih membutuhkan wartawan?
Jawabannya: Masih penting! Publik masih butuh jurnalis. Alasan utamanya: jurnalis bekerja secara profesional dan menaati aturan seperti kode etik. jurnalis tidak akan menulis berita yang belum tentu kebenarannya.
• Fungsi dan peran jurnalistik di era saat ini
Fungsi jurnalistik mencakup fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial.
Ini bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita-cita.
Secara konseptual, fungsi itu dapat ditemukan di Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Sama halnya dengan fungsi, Jurnalistik berperan sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase, atau karya jurnalistik lainnya. Informasi yang dimaksud bukan hanya berita, tetapi juga berupa pemikiran, gagasan, ide, atau pendapat yang memang layak untuk disebarluaskan kepada publik.
Media yang biasanya digunakan untuk publikasi atau penyebarluasan informasi, jurnalistik dibagi menjadi tiga jenis :
Pertama, Jurnalistik Cetak (printed journalism)
yaitu proses jurnalistik di media cerak (printed media) koran/suratkabar, majalah, tabloid.
Kedua, Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik Penyiaran (Broadcast Journalism)
yaitu proses jurnalistik di media radio, televisi, dan film.
Ketiga, Jurnalistik Online (online journalism) atau Jurnalistik Daring (dalam jaringan).
• Apakah jurnalisme masih penting di era media sosial dan era digital saat ini? Saat informasi terkini diproduksi dan dipublikasi oleh warganet melalui berbagai media sosial, apakah publik masih membutuhkan wartawan?
Jawabannya: Masih penting! Publik masih butuh jurnalis. Alasan utamanya: jurnalis bekerja secara profesional dan menaati aturan seperti kode etik. jurnalis tidak akan menulis berita yang belum tentu kebenarannya. Jadi jurnalisme masih relevan, wartawan masih dibutuhkan, kebenaran paling utama, wartawan media atau jurnalisme berperan dalam verifikasi dan konfirmasi sebuah informasi. media pers masih penting bahkan lebih penting lagi di tengah maraknya media sosial yang menjadi Sarana penyebaran hoax.
Kebanyakan jurnalis adalah orang yang baik, berjiwa publik, tidak kaya atau terkenal, yang hanya ingin mendapatkan kebenaran (fakta).
Barang-barang sosial mudah dihancurkan, tetapi tidak mudah diciptakan. Jurnalisme yang akurat dan adil adalah salah satu kebaikan sosial, tetapi hari ini jurnalis di seluruh dunia tampaknya beralih ke kategori orang-orang yang dianggap bersalah sampai terbukti tidak bersalah.
Alasan Jurnalis Masih Dibutuhkan :
- Kita tidak dapat memposting ulang hal-hal yang kita temukan di web sekaligus dan menyebutnya “berita” (news).
dibutuhkannya orang-orang yang mengambil kumpulan informasi tanpa akhir sebagian berguna dan sebagian lagi tidak akan memberikan konteks yang lebih luas. Itu membantu publik menguraikan Bagaimana informasi itu cocok bersama di dunia di mana kita mendapatkan lebih banyak informasi bukan lebih sedikit.
- Jika mendengar seribu suara pada satu topik, itu bisa terdengar sangat mirip dengan kebisingan.
ini diperlukan beberapa otoritas terpercaya tentang topik untuk membantu memberi pendapat yang masuk akal
- Mengkompilasi konten pada dasarnya tidak salah. Tapi masih ada lebih banyak kebutuhan untuk konten asli.
bukan yang memiliki konten terbanyak yang menang tapi dialah yang memiliki konten paling relevan.
Pada era digital tak banyak masyarakat yang sadar akan nasib jurnalisme. Pada masa sebelumnya rata - rata generasi jurnalis lebih memilih mengonsumsi informasi yang ringan renyah dan tidak memusingkan. Dan juga dari hasil penelitian yang dilakukan sekitar 89% responder lebih suka mengonsumsi informasi lewat agregator media online lokal maupun internasional. Salah satu alasan yang mengemuka adalah faktor kemudahan akses dan kecepatan penyajian informasi, sekarang pun kebanyakan kaum muda lebih memilih mengonsumsi informasi lewat media online sangat berpotensi mendapatkan informasi yang tidak akurat jika mereka memviralkan informasi tersebut dikhawatirkan akan menyebarluaskan Informasi yang tidak benar.
ada beberapa misi yang perlu dilakukan media agar membangun jurnalistik lebih berkembang :Misi pertama yang perlu dilakukan oleh media adalah riset tentang siapa target konsumen mereka dan bukan memproduksi konten setelah itu menjaga hubungan dengan pembaca lewat berbagai kegiatan edukasi seperti seminar investasi atau kursus online
Kesimpulan
Jadi jika dilihat dari Fungsi dan Peran Jurnalistik, fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial yang bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita-cita. Dan perannya sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase. Jurnalistik dengan perkembangannya dari dulu hingga ke era modern sangat penting apalagi dengan adanya perkembangan zaman yang membuat jurnalis semakin dibutuhkan untuk mengolah informasi di era modern dengan digital.
Pendahuluan
Sejak teknologi informasi Internet dikenal dalam masyarakat sekitar tahun 1990-an yang lalu, teknologi sudah banyak dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan. Dimana pada akhirnya muncul yang namanya jurnalisme, yaitu tindakan mengumpulkan, menilai, membuat, dan menyajikan berita dan informasi. Di Indonesia sendiri perkembangan jurnalistik ada pada jaman penjajahan Belanda. Jurnalistik yang dipraktikkan oleh
media konvensional, seperti media cetak surat kabar, media radio maupun media penyiaran televisi yang sudah mulai ketinggalan zaman. Sekarang ini di era modern, semua sudah menjadi mudah.Teknologi berkembang secara pesat. komunikasi bisa melalui Internet, distribusi berita dapat dilakukan dengan cepat, bahkan real time diterima khalayak dalam media portal berita.
Pembahasan
• Fungsi dan peran jurnalistik di era saat ini
Fungsi jurnalistik mencakup fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial.
Ini bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita-cita.
Secara konseptual, fungsi itu dapat ditemukan di Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Sama halnya dengan fungsi, Jurnalistik berperan sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase, atau karya jurnalistik lainnya. Informasi yang dimaksud bukan hanya berita, tetapi juga berupa pemikiran, gagasan, ide, atau pendapat yang memang layak untuk disebarluaskan kepada publik.
• Apakah jurnalisme masih penting di era media sosial dan era digital saat ini? Saat informasi terkini diproduksi dan dipublikasi oleh warganet melalui berbagai media sosial, apakah publik masih membutuhkan wartawan?
Jawabannya: Masih penting! Publik masih butuh jurnalis. Alasan utamanya: jurnalis bekerja secara profesional dan menaati aturan seperti kode etik. jurnalis tidak akan menulis berita yang belum tentu kebenarannya.
• Fungsi dan peran jurnalistik di era saat ini
Fungsi jurnalistik mencakup fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial.
Ini bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita-cita.
Secara konseptual, fungsi itu dapat ditemukan di Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Sama halnya dengan fungsi, Jurnalistik berperan sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase, atau karya jurnalistik lainnya. Informasi yang dimaksud bukan hanya berita, tetapi juga berupa pemikiran, gagasan, ide, atau pendapat yang memang layak untuk disebarluaskan kepada publik.
• Apakah jurnalisme masih penting di era media sosial dan era digital saat ini? Saat informasi terkini diproduksi dan dipublikasi oleh warganet melalui berbagai media sosial, apakah publik masih membutuhkan wartawan?
Jawabannya: Masih penting! Publik masih butuh jurnalis. Alasan utamanya: jurnalis bekerja secara profesional dan menaati aturan seperti kode etik. jurnalis tidak akan menulis berita yang belum tentu kebenarannya.
Kebanyakan jurnalis adalah orang yang baik, berjiwa publik, tidak kaya atau terkenal, yang hanya ingin mendapatkan kebenaran (fakta).
Barang-barang sosial mudah dihancurkan, tetapi tidak mudah diciptakan. Jurnalisme yang akurat dan adil adalah salah satu kebaikan sosial, tetapi hari ini jurnalis di seluruh dunia tampaknya beralih ke kategori orang-orang yang dianggap bersalah sampai terbukti tidak bersalah.
Alasan Jurnalis Masih Dibutuhkan :
- Kita tidak dapat memposting ulang hal-hal yang kita temukan di web sekaligus dan menyebutnya “berita” (news).
- Jika mendengar seribu suara pada satu topik, itu bisa terdengar sangat mirip dengan kebisingan
- Mengkompilasi konten pada dasarnya tidak salah. Tapi masih ada lebih banyak kebutuhan untuk konten asli.
Pembahasan
• Fungsi dan peran jurnalistik di era saat ini
Fungsi jurnalistik mencakup fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial. Ini bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita - cita. Secara konseptual, fungsi itu dapat ditemukan di Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Sama halnya juga dengan fungsi, Jurnalistik juga berperan sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase, atau karya jurnalistik lainnya. Informasi yang dimaksud bukan hanya berita, tetapi juga berupa pemikiran, gagasan, ide, atau pendapat yang memang layak untuk disebarluaskan kepada publik.
• Apakah jurnalisme masih penting di era media sosial dan era digital saat ini? Saat informasi terkini diproduksi dan dipublikasi oleh warganet melalui berbagai media sosial, apakah publik masih membutuhkan wartawan?
Jawabannya: Masih penting! Publik masih butuh jurnalis. Alasan utamanya: jurnalis bekerja secara profesional dan menaati aturan seperti kode etik. jurnalis tidak akan menulis berita yang belum tentu kebenarannya.
• Fungsi dan peran jurnalistik di era saat ini
Fungsi jurnalistik mencakup fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial.
Ini bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita-cita.
Secara konseptual, fungsi itu dapat ditemukan di Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Sama halnya dengan fungsi, Jurnalistik berperan sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase, atau karya jurnalistik lainnya. Informasi yang dimaksud bukan hanya berita, tetapi juga berupa pemikiran, gagasan, ide, atau pendapat yang memang layak untuk disebarluaskan kepada publik.
Media yang biasanya digunakan untuk publikasi atau penyebarluasan informasi, jurnalistik dibagi menjadi tiga jenis :
Pertama, Jurnalistik Cetak (printed journalism)
yaitu proses jurnalistik di media cerak (printed media) koran/suratkabar, majalah, tabloid.
Kedua, Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik Penyiaran (Broadcast Journalism)
yaitu proses jurnalistik di media radio, televisi, dan film.
Ketiga, Jurnalistik Online (online journalism) atau Jurnalistik Daring (dalam jaringan).
• Apakah jurnalisme masih penting di era media sosial dan era digital saat ini? Saat informasi terkini diproduksi dan dipublikasi oleh warganet melalui berbagai media sosial, apakah publik masih membutuhkan wartawan?
Jawabannya: Masih penting! Publik masih butuh jurnalis. Alasan utamanya: jurnalis bekerja secara profesional dan menaati aturan seperti kode etik. jurnalis tidak akan menulis berita yang belum tentu kebenarannya. Jadi jurnalisme masih relevan, wartawan masih dibutuhkan, kebenaran paling utama, wartawan media atau jurnalisme berperan dalam verifikasi dan konfirmasi sebuah informasi. media pers masih penting bahkan lebih penting lagi di tengah maraknya media sosial yang menjadi Sarana penyebaran hoax.
Kebanyakan jurnalis adalah orang yang baik, berjiwa publik, tidak kaya atau terkenal, yang hanya ingin mendapatkan kebenaran (fakta).
Barang-barang sosial mudah dihancurkan, tetapi tidak mudah diciptakan. Jurnalisme yang akurat dan adil adalah salah satu kebaikan sosial, tetapi hari ini jurnalis di seluruh dunia tampaknya beralih ke kategori orang-orang yang dianggap bersalah sampai terbukti tidak bersalah.
Alasan Jurnalis Masih Dibutuhkan :
- Kita tidak dapat memposting ulang hal-hal yang kita temukan di web sekaligus dan menyebutnya “berita” (news).
dibutuhkannya orang-orang yang mengambil kumpulan informasi tanpa akhir sebagian berguna dan sebagian lagi tidak akan memberikan konteks yang lebih luas. Itu membantu publik menguraikan Bagaimana informasi itu cocok bersama di dunia di mana kita mendapatkan lebih banyak informasi bukan lebih sedikit.
- Jika mendengar seribu suara pada satu topik, itu bisa terdengar sangat mirip dengan kebisingan.
ini diperlukan beberapa otoritas terpercaya tentang topik untuk membantu memberi pendapat yang masuk akal
- Mengkompilasi konten pada dasarnya tidak salah. Tapi masih ada lebih banyak kebutuhan untuk konten asli.
bukan yang memiliki konten terbanyak yang menang tapi dialah yang memiliki konten paling relevan.
Pada era digital tak banyak masyarakat yang sadar akan nasib jurnalisme. Pada masa sebelumnya rata - rata generasi jurnalis lebih memilih mengonsumsi informasi yang ringan renyah dan tidak memusingkan. Dan juga dari hasil penelitian yang dilakukan sekitar 89% responder lebih suka mengonsumsi informasi lewat agregator media online lokal maupun internasional. Salah satu alasan yang mengemuka adalah faktor kemudahan akses dan kecepatan penyajian informasi, sekarang pun kebanyakan kaum muda lebih memilih mengonsumsi informasi lewat media online sangat berpotensi mendapatkan informasi yang tidak akurat jika mereka memviralkan informasi tersebut dikhawatirkan akan menyebarluaskan Informasi yang tidak benar.
ada beberapa misi yang perlu dilakukan media agar membangun jurnalistik lebih berkembang :Misi pertama yang perlu dilakukan oleh media adalah riset tentang siapa target konsumen mereka dan bukan memproduksi konten setelah itu menjaga hubungan dengan pembaca lewat berbagai kegiatan edukasi seperti seminar investasi atau kursus online
Kesimpulan
Jadi jika dilihat dari Fungsi dan Peran Jurnalistik, fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, serta perekat sosial yang bertujuan untuk menginformasikan, menerapkan pengawasan kekuasaan, dan dalam arti yang luas yaitu untuk mencerahkan budaya, melalui berbagai ide dan cita-cita. Dan perannya sebagai pemberi informasi melalui beberapa karya jurnalistik, seperti berita, feature, reportase. Jurnalistik dengan perkembangannya dari dulu hingga ke era modern sangat penting apalagi dengan adanya perkembangan zaman yang membuat jurnalis semakin dibutuhkan untuk mengolah informasi di era modern dengan digital.
Create by:
Kelompok III