Hari Pendidikan Nasional Bukan Ajang Nostalgia Semata
JURNALIS PELAJAR11, JAKARTA. Kepala SMK N 11 Jakarta, Edyson Jumaedi dalam kesempatan upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini menyatakan, ''Pada tahun ini. Tonggak sejarah pendidikan di Indonesia ada yang baru. Yaitu, peningkatan mutu pendidikan. Sebelumnya, pada pemerintahan SBY, pemerataan pendidikan dikedepankan. Namun tahun ini, peningkatan pendidikan diperhatikan. Sebab kemakmuran Indonesia sudah mulai berkembang,'' kata beliau di mimbar upacara, tegas.
Selanjutnya, Bapak Edyson menyinggung pula mengenai PPDB di sekolah yang dikepalainya, ''Katakan pada teman kalian yang masih SMP. Kalau mereka ragu masuk SMK 11, mending tidak usah mendaftar. Jadi, harus sepenuh hati dan dengan semangat membangun dirilah yang mendaftar di SMK 11,'' ungkap beliau sungguh-sungguh.
Melihat hasil UN tahun lalu, SMK 11 Jakarta berada di nomor dua terendah di Jakarta Barat, ''Semoga, hasil UN tahun ini, kita bisa di papan tengah. Dan semoga untuk kelas 11 yang sedang upacara, pada gilirannya, bisa masuk di papan atas hasil UN-nya.''
''Melihat pemetaan Nem kalian. Ditargetkan 5 tahun lagi, SMK 11 bisa berkibar di DKI,'' tutur beliau yakin.
Selain itu, Pak Edyson menegaskan bahwa adanya Hari Pendidikan Nasional ini bukan ajang nostalgia semata, ''Sejarah itu bukan untuk dibanggakan, namun untuk dipelajari agar sejarah yang buruk tidak terulang lagi. Seharusnya dengan mempelajari sejarah, kita bisa menyongsong masa depan yang lebih baik,'' tungkasnya. (AAB)
Sumber: Blognya Afsokhi
Sabtu, 02 Mei 2015
- Sabtu, Mei 02, 2015
- Jurnalis11
- Afsokhi Abdulloh, Amanat Pembina Upacara, Guru, Pak Edyson Jumaedi, Tulisan Siswa/Siswi SMK N 11 Jakarta
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)