Kamis, 26 November 2015



 


Jurnalis pelajar SMK N 11 Jakarta, Pinangsia—Ada seneng, ada tagang, kata Pak Latif ketika ditanya perasaannya pertama kali mengajar di SMK 11,  Senangnya kenapa? Karena mendapat pengalaman penting dan berharga, karena saya dapat mengajar seperti di sekolah formal, di SMK negeri yang mengikuti peraturan. Peraturan masuk kelas, peraturan memberi nilai untuk anak-anak. Tukasnya ketika ditemui tim jurnalis pelajar SMK N 11 Jakarta di perpustakaan.
            Kesenangannya itu bukan berarti tanpa kendala, “Materi yang diberi oleh sekolah tidak begitu jelas, dan kurang begitu mudah dipahami oleh siswa. Jadi saya harus tulis ulang materi, agar kalian itu mengerti,” tegas Pak Latif.
            Pak Latif memiliki beberapa metode dalam hal mengajar di kelas, seperti presentasi, games, “Pokoknya interaktif,” katanya.
            Pak Latif pun tak lupa memberi wajengan kepada anak didiknya, “Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Jadi teruslah belajar, kejarlah cita-cita kalian masing-masing, sesuai dengan etika yang berlaku,” kemudian Pak Latif menertawakan tiga kata terakhirnya, ia melanjutkan, “Berlelah-lelahlah dalam mencari ilmu, karena jika tidak, kalian akan selamanya lelah menanggung kebodohan,” Pak latif mencoba bijak.
Sekolah pun juga kena wajengannya, “Untuk sekolah, mudah-mudahan lebih baik lagi. Sistemnya, aturannya…,” harap Pak Latif.
            SERU, PANAS, LUAR-BIASA,” jawabnya ketika ditanya tiga kata untuk sekolah kita. 

Wawancara dapat didengar di sini

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Kamu Pembaca Ke

Random Post

Galeri foto

Galeri foto

Ikuti media sosial kami