Jurnalis Pelajar SMK N 11 Jakarta, Pinangsia—Ibu Abida ialah guru PKM yang
mengajar khusus di kelas 12 AP. Menurutnya, pertama kali ia mengajar di kelas
itu, cukup tegang, “Lebih tegang, karena ini mengajar SMK pertama kali buat
saya. Pernah juga mengajar tapi di SMP waktu KKN di Banten. Tapi waktu KKN
belajarnya cuma begitu doang, itu pun saya mengajarnya cuma ilmu tajwid, beda
dengan SMK yang sekarang, belajarnya harus dipersiapkan banget,” ungkap Bu
Abida yang diisukan mirip dengan salah satu muridnya: Natasya Intan.
Dalam
wawancara tersebut, yang diselenggarakan di aula, Bu Abida memberi tahu
bagaimana caranya menghadapi sikap-sikap anak didiknya di kelas, “Awalnya
muridnya masih pada anteng, diem,
ketika sudah kenal, pasti brisik. Dan kalau sudah brisik itu, saya tidak bisa
marah, dan saya juga tidak mau marah, paling saya diem, pasti ujung-ujungnya
mereka akan diem juga kan.. kalau
udah diem, baru saya mulai lagi pelajarannya,” kata guru yang selalu
menggunakan pakaian tertutup itu.
Kan saya mengajar di 12 AP, tambah Bu
Abida, di kelas itu banyak yang
beralasan istirahatnya masih kurang (ketika sudah masuk jam pelajaran), yasudah
saya kasih waktu, tapi kalau masih ngulur-ngulur,
saya kesel juga.
Cara
mengajar Bu Abida adalah dengan presentasi, lantas Bu Abida ceramah, kalau
semua muridnya sudah mengerti. Dikasihkanlah lembar soal latihan, lalu
dikerjakan.
Bu
Abida mengakui bahwa murid-murid di SMK N 11 Jakarta baik-baik, “Walaupun agak ngeselin, kalau di kelas saya juga suka
dijailin. Di kelas 12 AP kan tahu sendiri, muridnya gede-gede sedangkan saya
kecil, jadi ya suka diledekin lah. Tapi mereka masih bisa diatur kok,” kisah Bu
Abida.
Bu
Abida tidak lupa memberikan pesan supaya anak didiknya lebih giat lagi belajar,
“Untuk kelas 12, belajarnya harus lebih ditingkatin lagi, kelas 12 AP apalagi..
saya sudah tidak mengerti lagi tuh sama kelas 12 AP,” kata Bu Abida sambil
bercanda.
Ketika
ditanya tiga kata untuk SMK N 11 Jakarta, Bu Abida menjawab: SEMANGAT, SUKSES, BISA!
Suara wawancara dapat didengar di sini