Setelah berpamitan dengan keluarga, Daneen mulai berjalan ke depan untuk menaiki angkutan umum.
Hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk Daneen sampai di sekolahnya. Sesampainya di sekolah, Daneen mulai melihat sekelilingnya yang sudah dipenuhi dengan teman-teman dan guru yang ikut serta dalam acara camping.
"Daneenn !!"
Daneen yang merasa terpanggil pun menoleh, ternyata Dela dan teman-temannya yang memanggil. Lalu ia pun menghampirinya.
"Kalian udah dari tadi?" tanya Daneen pada teman-temannya.
"Iya nih, apalagi si Bian gercep banget jam 7 udah disini hahaha" Jawab Dela.
"Kan semalem gue udah bilang di grup, rumah gue di antartika hahahaha" timpal Bian.
"Iyain deh saudara pinguin" saut Zirah.
"Ko pinguin si!" ucap Bian tak terima.
"Iya kan kata lu di antartika" balas Zirah dengan polosnya.
"HAHAHAHAHA" semuanya tertawa.
"Udah-udah, eh gais btw si Rifa kok belum datang ya?" tanya Dela yang kebingungan mencari keberadaan Rifa.
"Eh iya, baru sadar ternyata Rifa belum ada" saut Bian.
Aku pun ikut mencari keberadaan Rifa, namun benar Rifa belum terlihat sama sekali.
"Mungkin di jalan kali ya" saut Bian lagi.
"Anak-anak
silahkan berkumpul, ada sedikit pengumuman sebelum berangkat. 10 menit lagi
kita berangkat ! "
Terdengar suara salah satu gurunya yang meminta mereka untuk berkumpul.
"Jadi anak-anak, 10 menit lagi kita berangkat. Sebelum berangkat bapak akan absen kalian dan tidak lupa untuk berdoa bersama agar selamat sampai tujuan. Jadi bapak mohon kepada kalian agar menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk bersiap-siap atau mengecek ada barang yang tertinggal atau tidak."
"Baik pak" jawab semua murid.
Daneen yang sedari tadi memperhatikan sekitar, merasakan sesuatu yang mengganjal karena beberapa kali Daneen melihat bayangan hitam yang melesat begitu cepat. Namun lagi-lagi Daneen merasa bahwa itu hanya halusinasinya saja.
"Eh gais ini si Rifa kemana ya?" ucap Dela dengan nada sedikit khawatir.
"Gue udah coba telepon, tapi ga diangkat" ujar Bian.
"Gue juga udah spam chat dia tapi belom dibaca pesannya. Masa iya dia belom bangun sih?" tanya Zirah.
"Sabar aja, mungkin sebentar lagi sampai" ucap Daneen menenangkan teman-temannya yang sudah khawatir karena beberapa menit lagi akan berangkat.
5 menit pun berlalu…
"Anak-anak, ayo baris yang rapih. Sudah waktunya kita berangkat !" teriak salah satu guru.
"Gais gimana ini si Rifa? masa dia ga ikut sih !" ucap Dela dengan sebal.
"Ayo baris dulu, itu udah disuruh !" balas Bian.
Saat para murid sudah berbaris rapih, mereka pun berdoa agar selamat sampai tujuan. Setelah itu, guru mengabsen nama murid untuk masuk kedalam bus.
Dela, Zirah, ,Bian dan Daneen sangat khawatir karena Rifa pun belum datang.
Tepat saat Daneen dipanggil, ia mulai melangkahkan kaki untuk menaiki bus namun tiba-tiba...
"Daneenn !! " panggil seseorang.
Daneen menoleh ke belakang, dan ternyata Rifa dengan senyum manisnya melambaikan tangan kepada Daneen. Daneen pun membalas senyumnya lalu masuk ke dalam bis.
~
Sudah sekitar 1 jam perjalanan, namun mereka belum juga sampai. Daneen sangat lelah dan pegal duduk di bis selama sejam. Melihat keadaan bus, semua tampak tertidur pulas termasuk Dela yang berada tepat di samping Daneen.
Sebenarnya Daneen juga mengantuk, namun tidak tahu mengapa ia tidak bisa tertidur. Rasanya sangat mengganjal, namun Daneen tidak tahu apa yang membuat dirinya tidak tenang. Pikirannya kalang kabut memikirkan tentang bayangan hitam yang ia lihat tadi. Seketika Daneen tersadar bahwa bayangan hitam itu sama percis dengan apa yang tadi pagi ia lihat saat ia sedang mandi.
Daneen takut, namun ia terus berusaha menyangkal pikiran negatifnya bahwa itu hanyalah halusinasinya saja.
Tak terasa mereka
sudah berada di ujung perjalanan. Hanya butuh
waktu sekitar 10 menit lagi untuk sampai ketempat camping.
Dan sampailah mereka ditempat camping. Kemudian Daneen membangunkan Dela, tetapi tidak bisa karena dia tertidur pulas.
"Del bangun, udah sampai" ucapku.
"Del !"
"Dellaaa !!"
Akhirnya setelah susah payah membangunkan Dela, ia pun terbangun.
~
Begitu sampai, mereka semua turun dan berbaris mengikuti arahan yang sudah guru kami berikan.
"Ayo anak-anak turun dan baris yang rapih karena kita sudah sampai ! Ibu akan beri aturan-aturan yang kalian boleh lakukan disini begitu pula dengan larangannya." ucap salah satu guru.
"Baik bu" ucap para murid.
Setelah gurunya menjelaskan aturan-aturan yang di perbolehkan untuk camping nanti, dilanjut dengan pembagian kelompok untuk istirahat bersama.
"Jadi, pembagian kelompoknya dengan siapa saja. Asal laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. Satu tenda terdiri 3 orang. Ada yang mau ditanyakan?" ucap salah satu guru..
"Tidak bu !" ucap murid serempak.
Daneen
hanya diam memperhatikan sekelilingnya. Lagi-lagi hatinya merasa tidak tenang, namun ia tidak mengerti apa yang membuat hatinya tidak tenang.
"Daneen"
"Daneennnn !"
"Daneen yaampun !!"
"Woy!!!"
Plukkkkkkkkk!
Daneen yang sedang terdiam, seketika menengok karena seseorang melemparkan batu kecil mengenai tangannya, ternyata Dela yang melempar batu itu.
"Apa sih lu nimpuk-nimpuk!" ucap Daneen tak terima.
"Lagi lu budeg banget sih, udah gue panggil dari tadi juga" balas Dela.
"Emang iya?" tanya Daneen yang memang tak mendengar Dela memanggil.
"Au ah ! oiya lu setenda sama gue sama Rifa ya !"ucap Dela.
"Iya terserah" balas Daneen acuh tak acuh meninggalkan Dela.
"Yeee dasar kulkas jalan !" teriak Dela.
Namun Daneen tak memperdulikannya dan lanjut berjalan.
~
Suasana di tempat camping sangat indah dan sejuk, namun Daneen masih merasa tidak tenang. Suatu bukit yang dikelilingi oleh pohon-pohon membuat suasana menjadi lebih terasa mengerikan. Daneen terus berusaha berpikir positif dari kejadian-kejadian yang ia alami sedari pagi. Daneen ingin santai berada disini dan tak memikirkan apapun yang membuatnya merasa tak nyaman.
"Hai daneen !" ucap Bian.
"Hai !" balas Daneen.
"Sendirian aja?" tanya Bian dengan mendudukan tubuhnya di samping Daneen.
"Iya, lagi nikmatin alamnya aja" balas Daneen.
"Ohh, dapet temen setenda siapa?" tanya Bian.
"Dela sama rifa, kalo lu sama siapa?" tanya Daneen.
"Oh lu sama mereka, gue sama dia tuh berdua" ucap Bian menunjuk teman laki-laki sekelasnya.
Saat mereka sedang asik berbincang, tiba-tiba Zirah berteriak mengalihkan atensi mereka.
"Hai gaisss !!!" teriak Zirah.
"Hai juga" balas Daneen dan Bian.
"Kalian udh dapet temen tenda?" tanya Zirah.
"Udah dong." Jawab mereka bersamaan.
"Bagus deh" ucap Zirah.
Saat mereka sedang berbincang dan bercanda, tiba-tiba gurunya memanggil mereka untuk membagikan kelompok.
~
Matahari sudah hampir tenggelam.
Daneen baru saja selesai mengerjakan tugas kelompok untuk membangun tenda dan mempersiapkan api unggun untuk nanti malam. Setelah siap semua, lalu Daneen beranjak menuju tenda yang tadi sudah ia, Dela, dan Rifa siapkan. Lagi-lagi entah halusinasinya atau bukan, Daneen melihat bayangan hitam melesat dengan cepat. Ia terus bergelut memikirkan bahwa bayangan itu adalah bayangan yang sama yang ia lihat di rumah dan sekolah tadi, namun Daneen mencoba menghiraukannya dan berjalan lebih cepat menuju tenda.
"Eh daneen, darimana?" tanya Rifa saat Daneen memasuki tenda.
"Abis cari udara segar aja tadi sebentar" ucap Daneen.
"Yaudah mandi dan siap-siap untuk nanti malam ya!" perintah Rifa
"Oke!" balas Daneen.
Daneen menuju kamar mandi umum dengan menenteng handuk dan alat mandi yang sudah ia bawa dari rumah.
Saat sampai kamar mandi, pintunya pun tertutup yang menandakan ada orang lain di dalam. Daneen sudah menunggu selama 15 menit tetapi tidak ada satupun tanda orang di dalam akan keluar, sedangkan hari sudah semakin gelap. Daneen memutuskan untuk mengetuk pintu dan bertanya apa ia masih lama di dalam.
"Permisi, di dalam siapa ya?"
.... (tidak ada jawaban)
tok tok tok !
.....
"Siapa ya di dalam? ko lama banget?"
.....
tok tok tok !!
....
Daneen terus mencoba mengetuk lebih keras dan bertanya adakah orang di dalam.
Sampai akhirnya terdengarlah bunyi kunci yang diputar, menandakan ada orang lain yang ingin keluar.
ckrekkkkkkkkk
Pintu terbuka perlahan bersamaan dengan teriakkan Daneen karena melihat bayangan...
"AAAAAAAAAAAAA !!!!!!!!!"
Bersambung....