Sabtu, 12 September 2020

 

Part 3

 

 

"AAAAAAAAAAAAA !!!!!!!!!"

"Hei apaan sih? Ini gue Bian!" ucap Bian dengan nada kesal.

"Lu apa-apaan sih! Bikin orang kaget aja. Itu muka kenapa putih-putih?" Tanya Daneen tak kalah kesalnya.

"Air mati! Gue jadi nggak bisa bilas muka gue deh. Dahlah alam memang nyusahin!" jawab Bian dan langsung pergi begitu saja.

Mendengar perkataan Bian bahwa air mati maka Daneen langsung kembali menuju tenda.

~

"Kok belum mandi?" tanya Rifa.

"Air mati, kata Bian" jawab Daneen sambil mengambil tisu basah berwarna Pink miliknya.

Ketika Daneen sedang fokus dengan kegiatan bersih-bersihnya, tiba-tiba ekor mata Daneen seolah menangkap sesuatu. Kali ini Daneen yakin bahwa bayangan hitam itu mengikutinya. Tak hanya sekali, bayangan itu muncul berkali-kali dititik yang berbeda. Rasa takut mulai menguasai dirinya dan tanpa disadari, Rifa menyadari perubahan pada diri Danen.

" Daneen... Hei!, liat apaan?" tanya Rifa sambil mengikuti arah pandangan Daneen.

"Ah..mmm... Enggak kok, gak liat apa-apa hehe…" jawab Daneen sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal ini.

"Kalo ada apa-apa bilang gue sama Della yah"

"Siap."

Kemudian Daneen melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya yang tadi sempat tertunda.

~

Hari semakin malam dan kini waktunya mereka semua untuk makan malam dan menyalakan api unggun.

"Ayo anak-anak semuanya kumpul didepan tenda masing-masing!" perintah pak Bima kepada semua murid.

Tidak sampai lima menit semua murid sudah berkumpul didepan tenda masing-masing.

"Oke, semuanya sudah kumpul?"

"Sudah pak" jawab murid secara serentak.

"Baik, jadi sekarang waktunya kita makan malam kemudian setelah itu acara kita lanjutkan dengan menyalakan api unggun dan bermain game." ucap pak Bima menjelaskan kegiatan malam ini.

"Game apa pak? Masuk hutan? atau setan-setanan kayak sekolah lain? Itu mah nggka seru pak, ngapain masuk hutan yang gelap serem gitu? Mendingan dirumah." tanya Bian dengan sedikit nada arogannya.

Tak lama dari selesainya ucapan Bian tiba-tiba angin bertiup dengan kencang tak seperti biasanya.

"Bian jaga ucapanmu itu! Jaga baik-baik ucapan kalian selama berada disini!" bentak pak Bima kepada Bian dan memperingatkan kepada murid yang lain.

Lalu kegiatan kembali berlanjut.

~

Selama makan, Daneen merasa sangat gelisah, bukan hanya satu bayangan hitam yang kini ia lihat. Daneen pun baru menyadari bahwa Rifa sedari tadi tidak bersamanya dan Della.

"Del, Rifa kemana?"

"Kayaknya ke toilet deh, kita tunggu aja." jawab Della dengan santai.

Tapi Daneen tidak yakin dengan jawaban Della karena kalau ke toilet kenapa Rifa tidak izin atau minta antar Daneen atau Della? Apalagi ini sudah malam dan pasti gelap. Tapi Daneen segera membuang jauh-jauh pikiran negatifnya itu.

Setelah makan, mereka segera menyalakan api unggun. Mereka duduk memutari api unggun yang mulai menghangatkan tubuh mereka tetapi Rifa masih belum kembali dan Daneen semakin khawatir.

"Del kok Rifa belum balik juga yah, Del?" tanya Daneen dengan khawatir.

"Iya nih, kita bilang ke pak Bima aja yuk." Ucap Della yang langsung diberi anggukan setuju oleh Daneen,, lalu mereka berdua segera menghampir pak Bima

"Pak, maaf.  Apakah Rifa ada izin ke bapak untuk ke toilet atau kemana gitu pak?" tanya Della pada Pak Bima

"Rifa? Saya tidak melihat Rifa sedari tadi. Memangnya sejak kapan kalian tidak melihat Rifa?"

"Sejak makan tadi pak." jawab Daneen sedikit takut.

"Baik, anak-anak semua sepertinya kita harus mencari Rifa karena hari sudah semakin  gelap jadi Rifa harus segera kembali kesini. Bapak bagi kelompok saja yah agar cepat menemukan Rifa nya."

~

Dan yah entah sial atau hanya kebetulan, Daneen dipasangkan dengan Bian untuk mencari Rifa.

"Kita coba cari kesana deh yuk." ajak Daneen kepada Bian.

Sekarang Daneen dan Bian sudah berada didalam hutan tak jauh dari tenda, suasananya sangat tidak enak seakan banyak pasang mata yang mengamati Daneen dan Bian dibalik pohon-pohon ini.

"Tuh kan, tadi aja gue gak usah ikut. Nyusahin aja heran!" gumam Bian.

"Bian lu bisa ga sih jaga omongan lu? Ini tuh hutan, Bian."

"Yang bilang ini kota siapa? Lagian gue gak pernah minta buat diajak ke hutan. Hutan tuh bukan tempat gue, pa- "

Belum sempat Bian menyelesaikan ucapannya tiba-tiba seluruh daun yang berada di pohon bergerak dengan sangat cepat dan suara hewan mulai bersaut-sautan. Seketika Daneen mendapati bayangan hitam itu berada disalah satu pohon dekat Bian.

"Bi, kita balik aja yuk. Gue ngerasa gak enak nih!" ajak Daneen dengan cepat.

"Yaudah hayuk."

Saat mereka berbalik badan, seakan ada yang menggenggam tangan Daneen. Saat ia menolehkan kepalanya, tiba-tiba...

 

 

 

 

 

 

~Bersambung


Baca juga:

0 komentar:

Posting Komentar

Kamu Pembaca Ke

54,946

Random Post

  • Si Cantik Salma Mempunyai Bakat Silat
  • Maling Pulpen di Kelasku  Oleh: Afsokhi Abdullah
  • PRESTASI O2SN SMK NEGERI 11 JAKARTA
  • Cerpen
  • Politik, di Mata Pelajar SMK (Afsokhi Abdullah, XI-AP1)

Galeri foto

Galeri foto

Ikuti media sosial kami