Tiba-tiba seluruh siswa/i SMK N 11 diserukan untuk
turun ke lapangan. Saya kira lapangan belum bisa digunakan untuk upacara,
karena masih dalam tahap renovasi. Tapi, tidak, ternyata lapangan sekolah kami
bisa digunakan untuk upacara.
Petugas upacara pun dadakan, ada dari ekskul
Paskibra, Pramuka, dan cabutan. Semua
persiapan dilakukan dengan seadanya. Kendati demikian, upacara pun berjalan
dengan lancar, walau memakan banyak waktu untuk mempersiapkan ini-itunya.
Pembina upacara Bu Sri, mengamanatkan dalam amanat
pembina uapacara
bahwa, renovasi sudah hampir selesai.
“Renovasi di sekolah kita hampir selesai. Untuk itu, kami guru-guru mengajak para murid untuk senantiasa menjaga kebersihan sekolah tercinta kita ini,” katanya.
“Renovasi di sekolah kita hampir selesai. Untuk itu, kami guru-guru mengajak para murid untuk senantiasa menjaga kebersihan sekolah tercinta kita ini,” katanya.
Melihat kedaan sekolah hari ini, memang sangat
berbeda dengan sebelumnya: seng yang
biasa ada di lapangan sudah tiada; pencoran
pun sudah selesai. Terlihat rapi di sana-sini.
Kami siswa SMK N 11 Jakarta pun menunggu akan
digunakannya Ac yang sudah lama nangkring
di masing-masing kelas. Mendengar desas-desusnya: kami menunggu jadinya genset yang sedang dalam proses itu segera
selesai. Dan pada saat itu pulalah Ac bisa digunakan.
***
Amanat lain dari Bu Sri Wahyuningsih selaku guru
kesiswaan adalah mengenai UAS yang akan dijalankan pada hari Rabu besok. Kerena
itu, Bu Sri menyerukan agar kami lebih giat lagi belajar. Jelas ini bentuk sebuah
perhatian guru kepada muridnya.
Begitu laporan
pemimpin upacara kepada pembina upacara, tak lama kemudian kami membubarkan
diri dan masuk ke ke kelas masing-masing. Tumben
tidak ada tambahan dari Pak Simon selepas upacara. (Jurnalis Pelajar SMK N 11 Jakarta, 01 Desember 2014)