Minggu, 28 Agustus 2016



Oleh: Afsokh Q



Dewasa ini kemajuan teknologi sudah tak bisa dibendung. Kita tak bisa menolaknya, kita hanya bisa membuka diri agar tak ketinggalan zaman. Hal itu juga diiringi dengan pendidikan yang dinamis. Dan pendidikan yang baik adalah yang bisa 'melihat' perkembangan zaman dengan baik dan menerapkannya dalam sistem pendidikan.

Seperti yang dilakukan Ma'am Renata, guru bahasa Inggris SMKN 11 Jakarta. Blio menugaskan anak didiknya untuk ngeblog, pastinya menggunakan bahasa Inggris. Dalam seminggu anak didiknya ditugaskan menulis empat postingan blog.

sumber gambar


Hal ini pasti menuai beberapa penerimaan dan penolakan dari anak didiknya. Tapi melihat blio yang tegas dan tak pandang bulu dalam tugas (karena saya mantan muridnya) mau tak mau, ngeblog dalam bahasa Inggris harus dikerjakan. Jika tidak, nilai jelek jadi taruhan.

Pembelajaran model begini, menurut Ma'am Renata, adalah bentuk pengenalan anak didik pada sastra Inggris, improvisasi bahasa Inggris, juga senjata agar anak didiknya belajar di rumah. Sungguh guru yang penyayang lagi bijaksana~

Menurut Ersa, anak didik Ma'am Ranata yang sempat saya tanya, belajar model begini, memberatkan. ''Kalo menurut gue berat. Soalnya gue nggak jago bikin karangan atau semacamnya. Karena bukan minat gue.''

Memang, membikin empat postingan dalam seminggu, dalam bahasa Indonesia saja, sulit, apalagi ini bahasa Inggris (yang bikin satu kalimat saja butuh rumus :3). Dan jika saya teliti, postingan anak didik Ma'am Renata di blognya, terkesan terpaksa, asal jadi. Tulisannya sedikit, lebih didominasi oleh gambar. ''Yang penting bikin, buat tugas,'' kata Eka anak didik Ma'am Renata yang saya tanya lewat facebook-nya.

Pertama kali tahu kalau Ma'am Renata membikin sistem pembelajaran seperti ini, saya sempat kaget. Itu karena di sekolah saya memang sedikit yang punya blog. Pernah suatu waktu blio nanya apakah ada yang suka nulis di sini (di kelas)? Terus teman-teman menunjuk saya. Kemudian dibukalah blog saya di proyektor oleh Ma'am Renata. Blio mengapresiasi saya. Sialnya, bahasa Inggris saya memang (agak) jelek. Kata blio, ''Tulisanmu nanti dibaca suluruh dunia. Masa bahasa Inggrismu jelek.'' Kurang lebih begitu. Sungguh guru yang perhatian~

Beberapa bulan sejak kejadian tadi, setelah saya lulus, eh blio malah menjadikan blog jadi media pembelajarannya di kelas. Hm.. Apakah ada relasinya?

Nadya, anak didik Ma'am Renata yang lain bilang kalau sistem pembelajaran seperti ini menyenangkan. Soalnya dia sekalian menulis hal yang dia suka: moto gp. ''Gue mah nulis blog motogp udah jadi hobby bukan sekedar tugas,'' katanya.

Karena peminat motogp itu global, Nadya bisa berteman dengan orang luar negeri, dan pastinya komunikasi mereka harus menggunakan bahasa Inggris.

Nadya bisa jadi contoh anak didik Ma'am Renata yang lainnya untuk tugas ini. Setiap orang pasti punya minat masing-masing. Tulislah hal yang kita suka, itu akan terasa mudah jika dijadikan bahan tulisan. Nadya bikin contoh, ''Ketika Marquez jatoh. Nah itu dikembangin. Kenapa dia jatoh,terus kalo jatoh poinnya kepotong berapa, klasemennya gimana, terus yang salah apanya, mesinnya atau gimana,'' demikian Nadya.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Kamu Pembaca Ke

Random Post

Galeri foto

Galeri foto

Ikuti media sosial kami