Ketika lu baru aja
lulus, pasti ada banyak orang yang mendekati lu dan memberikan wajengan. Entah bagaimana, mereka dengan
sendirinya akan bercerita tentang kesulitan hidup. Tentang sulitnya mendapat
pekerjaan, kuliah, gaji, dan masih banyak lagi. Yang nggak jarang itu semua
malah bikin lu ngedown. Dan itulah
yang gue juga alami sendiri.
Setelah gue berpikir lebih dalam, gue menemukan satu hal
bahwa semuanya tergantung pada diri sendiri. Banyak orang yang bilang ke gue
kalau untuk mendapat pekerjaan, harus ada orang yang bawa. Semua orang bilang
begitu ke gue, dan mereka menjelaskan betapa sulitnya kerja dan, banyak lagi,
yang semuanya, pokoknya berbau tentang kesulitan dan kesulitan.
Tapi nyatanya, gue mendapat pekerjaan tanpa ada orang
yang bawa, gue dapet kerja lewat jobstreet,
dan dengan begitu gue bisa bilang bahwa nggak harus ada orang yang bawa, atau
dengan kata lain, ada orang dalem,
seseorang baru bisa bekerja. Pekerjaan ada di tangan lu sendiri.
Kembali lagi, semua tergantung pada diri sendiri.
Ketika baru aja lulus, lu seakan adalah anak kecil yang
baru mengenal dunia, yang baru bisa mengenal kata MAMA dan PAPA. Masih sangat
polos dengan dunia yang keras, dunia yang sebenarnya. Walau ketika sekolah lu
bermimpi untuk cepat bekerja, gue yakin lu ketika kerja nanti, pasti pengin
balik lagi ke sekolah. Begitulah manusia.
Setelah lu mendapat pekerjaan, semua nggak berakhir di
situ. Lu harus beradaptasi dengan pegawai lain, dengan bos dan lainnya, dan
satu hal yang harus lu junjung tinggi di sini adalah budaya etos kerja dan
etika. Yang semua ini lebih sering, setidaknya menurut gue, sebelumnya sudah
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga.
Itu gue rasakan sendiri. Segala hal yang diajari sama
Bapak atau Ibu lu di rumah, sekurang-kurangnya disuruh untuk melakukan sesuatu
oleh beliau, adalah bagian dari pelajaran berharga untuk dunia bekerja kelak.
Semua itu sangat bermanfaat bagi bagaimana cara lu menyelesaikan pekerjaan
nantinya.
Dan jika lu di rumah sudah diajarkan sebebagai mana
mestinya, pasti lu nggak bakalan kaget ketika terjun ke dunia kerja. Percaya
deh, orangtua lu pasti berpikir, kalau mereka nggak mau anaknya tidak bisa
apa-apa, terutama tentang mendapat pekerjaan. Mereka mau yang terbaik untuk
anaknya.
(Afsokhi)