Pierre Cristopher adalah salah satu
siswa SMK Negeri 11 Jakarta
kelas 12 Pemasaran 1, dia sangat berbakat pada bidang Sepak Bola. Yuk lihat hasi; wawancara kami.
Berikut hasil wawancaranya :
Reporter : Anda
merupakan siswa berprestasi di sekolah, prestasi apa saja yang telah anda raih?
Pierre :
Prestasi sih banyak ya, soalnya dari kecil saya memang sudah bermain sepak bola,
contoh prestasi saya dari tahun 2014 saya sudah pernah juara 2 di Singapura untuk
se-Asia, kemudian pernah juga juara 1 se-Jabodetabek, terus kemarin ikut
seleksi persija U-21 buat soccer championship 2016 dan sekarang lagi berusaha
buat seleksi timnas U-19 tapi hasilnya sampai sekarang belum ketahuan.
Reporter
: Mengapa anda tertarik untuk mengikuti lomba ataupun olimpiade?
Pierre : Kalau mengikuti lomba ataupun
olimpiade seperti itu berarti menjadi jembatan kita untuk menjadi lebih
professional, menjadi lebih baik, dan di situ juga kita dapat mengukur
kemampuan kita sejauh mana dan sehebat apa kita bermain.
Reporter
: Kenapa anda tertarik di dunia sepak bola?
Pierre :
Saya bermain bola itu sudah keturunan dari kakek saya, papa saya sampai saya
itu semua pemain bola. Saya juga tertarik bermain bola karna menurut saya itu adalah
olahraga laki-laki.
Reporter
: Dimanakah biasanya anda berlatih sepak bola bersama anggota team?
Pierre :
Saya ikut 2 organisasi di kedua club, yang pertama di UMN yang ada di dalam
Jl.Glodok pinangsia dan yang kedua di lapangan banteng.
Reporter : Diantara
orang-orang didalam team anda, siapakah yang paling berpengaruh dalam hal
memotivasi anda?
Pierre :
Yang paling berpengaruh pasti pelatih juga ada teman-teman yang lebih
berpengalaman banyak jadi, dalam 1 team kita saling berkomunikasi, juga saling
memotivasi saja.
Reporter
: Bagaimana anda memandang sosok pelatih dalam karier anda?
Pierre :
Menurut saya setiap pelatih memiliki karakter yang berbeda-beda tapi kuncinya
pasti setiap pelatih ingin pemainnya menjadi pemain yang professional walaupun
dengan cara yang berbeda, ada yang berucap kasar bahasanya, ada yang lembut
bahasanya. Tapi itu semua adalah karakter mereka masing-masing.
Reporter
: Apakah ada kenangan yang begitu membekas bagi anda dengan pelatih?
Pierre :
Ada, waktu di persija U-17 pelatih itu adalah sosok pelatih yang sangat baik
kalau menurut saya ia berjuang sendiri tanpa ada bantuan dari manager team,
bantuan dari orang tua murid itu tidak ada sama sekali dia berjuang sendiri
mengurus anak-anaknya yang begitu banyak hampir sekitar 20/25 pemain dia urus
sendiri sampai mengikuti kejuaraan liga desa se-Indonesia dia berjuang sampai
bisa mendapat dana sendiri. Dia adalah pelatih yang luar biasa menurut saya.
Reporter : Setelah
memenangkan beberapa penghargaan, apa yang menjadi fokus anda dan seluruh
anggota team?
Pierre : Setelah memenangkan suatu pertandingan
itu kita jangan sombong, harus tetap berlatih dan ditingkatkan lagi yang
penting tetap rendah hati.
Semoga bisa menjadi pahlawan
Indonesia di bidang Sepak Bola ya! Semangat terus!