Ilustasi, www.timesindonesia.co.id |
Baru-baru
ini media informasi dunia sedang hangat-hangatnya memberitakan tentang “Zika”.
Seperti yang diketahui oleh mata dunia, Zika adalah jenis penyakit yang hampir menyerupai
Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus Zika adalah anggota dari keluarga
Flaviviridae dan ditularkan ke manusia oleh nyamuk. Orang yang terjangkit virus
Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, mata memerah, ruam di wajah,
leher, lengan atas, mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan
nyeri punggung. Zika Virus adalah virus yang proses penularannya melalui media
nyamuk Aedes aegypti. Masih satu family dengan virus lain seperti virus
penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan penyakit chikungunya.
Kini, warga
Amerika digegerkan oleh datangnya virus Zika. Pemerintah Amerika sedang
berusaha untuk mencegah virus Zika yang dikabarkan menyerang Negara Amerika. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan virus Zika akan menyebar ke negara-negara
Amerika selain Kanada dan Cile. Virus ini diduga yang menyebabkan bayi lahir
dengan kepala lebih kecil dari ukuran normal (mikrosefali). Negara
tetangga Brasil, seperti Kolombia, Ekuador, El Salvador dan Jamaika
merekomendasikan kaum perempuan menunda kehamilan sampai diketahui lebih banyak
tentang virus Zika. Belakangan ini dunia kesehatan Indonesia
juga dikejutkan oleh adanya temuan yang diungkap bahwa lembaga kesehatan menemukan
munculnya kembali kasus Zika Virus di Indonesia, tepatnya di kawasan Jambi pada
awal tahun 2015 lalu. Gejalanya memang hamper sama dengan DBD,bahkan virus Zika
sulit terdeteksi di Jambi pada saat itu. Temuan ini cukup mengejutkan mengingat
virus ini biasanya menjadi endemik kawasan Afrika dan area pasifik. Zika Virus
ini terbilang jarang muncul di kawasan Asia Tenggara
Virus
ini pertama ini diidentifikasi pada tahun 1947 di negara Uganda. Temuan pertama
kali dari kasus Zika Virus justru didapatkan dari kasus demam yang muncul pada
kera asli endemik Uganda. Kemudian virus ini menjangkit manusia dan pernah
menyerang sejumlah populasi manusia di kawasan Afrika secara meluas pada tahun
1954.Kasus pertama dari penyakit yang disebabkan oleh Zika Virus di luar Afrika
terjadi di Yap Island, sebuah pulau di kawasan Pasifik Mikronesia pada tahun
2007. Semenjak itu, kasus Zika Virus beberapa kali muncul dalam frekuensi yang
tidak kuat di kawasan Pasifik. Di Asia Tenggara sendiri kasus ini masih
terbilang sangat langka.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan virus Zika akan menyebar ke negara-negara
Amerika selain Kanada dan Cile. Dr.
Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute. Mengungkap bahwa
ada virus Zika di Jambi. Lembaga Eikjman pernah melaporkan kehadiran virus Zika
kepada Kementerian Kesehatan. Peneliti Eikjman Institute menemukan virus
tersebut saat terjadi wabah demam dengue di Provinsi Jambi, Desember 2014-April
2015.
Beberapa
riset mengembangkan kecurigaan adanya kemungkinan penyebaran virus ini di luar
media nyamuk, seperti melalui proses tranfusi darah dan hubungan seks. Meski
dugaan ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Cara agar tubuh terhindar dari virus Zika sementara ini
dianjurkan untuk banyak-banyak meminum air putih,hindari adanya genangan
air,lakukan penyemprotan di lingkungan perumahan. Jika gejalanya sudah
muncul,segera periksakan ke dokter. Maka dari itu,kita harus mengenali
gejalanya sedini mungkin agar keluarga dan teman-teman kita terselamatkan. Belum
ada vaksin atau obat untuk mencegah demam Zika. Masyarakat diminta melindungi
diri dengan mencegah gigitan nyamuk dan menjaga kesehatan.
Penulis: Nadya