Selasa, 09 Februari 2016

Ilustasi, www.timesindonesia.co.id






Baru-baru ini media informasi dunia sedang hangat-hangatnya memberitakan tentang “Zika”. Seperti yang diketahui oleh mata dunia, Zika adalah jenis penyakit yang hampir menyerupai Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus Zika adalah anggota dari keluarga Flaviviridae dan ditularkan ke manusia oleh nyamuk. Orang yang terjangkit virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, mata memerah, ruam di wajah, leher, lengan atas, mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung. Zika Virus adalah virus yang proses penularannya melalui media nyamuk Aedes aegypti. Masih satu family dengan virus lain seperti virus penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan penyakit chikungunya.
Kini, warga Amerika digegerkan oleh datangnya virus Zika. Pemerintah Amerika sedang berusaha untuk mencegah virus Zika yang dikabarkan menyerang Negara Amerika. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan virus Zika akan menyebar ke negara-negara Amerika selain Kanada dan Cile. Virus ini diduga yang menyebabkan bayi lahir dengan kepala lebih kecil dari ukuran normal (mikrosefali). Negara tetangga Brasil, seperti Kolombia, Ekuador, El Salvador dan Jamaika merekomendasikan kaum perempuan menunda kehamilan sampai diketahui lebih banyak tentang virus Zika. Belakangan ini dunia kesehatan Indonesia juga dikejutkan oleh adanya temuan yang diungkap bahwa lembaga kesehatan menemukan munculnya kembali kasus Zika Virus di Indonesia, tepatnya di kawasan Jambi pada awal tahun 2015 lalu. Gejalanya memang hamper sama dengan DBD,bahkan virus Zika sulit terdeteksi di Jambi pada saat itu. Temuan ini cukup mengejutkan mengingat virus ini biasanya menjadi endemik kawasan Afrika dan area pasifik. Zika Virus ini terbilang jarang muncul di kawasan Asia Tenggara
Virus ini pertama ini diidentifikasi pada tahun 1947 di negara Uganda. Temuan pertama kali dari kasus Zika Virus justru didapatkan dari kasus demam yang muncul pada kera asli endemik Uganda. Kemudian virus ini menjangkit manusia dan pernah menyerang sejumlah populasi manusia di kawasan Afrika secara meluas pada tahun 1954.Kasus pertama dari penyakit yang disebabkan oleh Zika Virus di luar Afrika terjadi di Yap Island, sebuah pulau di kawasan Pasifik Mikronesia pada tahun 2007. Semenjak itu, kasus Zika Virus beberapa kali muncul dalam frekuensi yang tidak kuat di kawasan Pasifik. Di Asia Tenggara sendiri kasus ini masih terbilang sangat langka.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan virus Zika akan menyebar ke negara-negara Amerika selain Kanada dan Cile. Dr. Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute. Mengungkap bahwa ada virus Zika di Jambi. Lembaga Eikjman pernah melaporkan kehadiran virus Zika kepada Kementerian Kesehatan. Peneliti Eikjman Institute menemukan virus tersebut saat terjadi wabah demam dengue di Provinsi Jambi, Desember 2014-April 2015.
Beberapa riset mengembangkan kecurigaan adanya kemungkinan penyebaran virus ini di luar media nyamuk, seperti melalui proses tranfusi darah dan hubungan seks. Meski dugaan ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.
            Cara agar tubuh terhindar dari virus Zika sementara ini dianjurkan untuk banyak-banyak meminum air putih,hindari adanya genangan air,lakukan penyemprotan di lingkungan perumahan. Jika gejalanya sudah muncul,segera periksakan ke dokter. Maka dari itu,kita harus mengenali gejalanya sedini mungkin agar keluarga dan teman-teman kita terselamatkan. Belum ada vaksin atau obat untuk mencegah demam Zika. Masyarakat diminta melindungi diri dengan mencegah gigitan nyamuk dan menjaga kesehatan.


Penulis: Nadya
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Kamu Pembaca Ke

Random Post

Galeri foto

Galeri foto

Ikuti media sosial kami