Rabu, 07 Oktober 2020

 

PART AKHIR

  ...dan akhirnya, ia pun menemukan buku dengan judul ‘Something In The Earth’. Ketika ia akan membuka buku tersebut, tiba-tiba…..

   Tiba tiba buku tersebut jatuh dan sudah terbuka tepat halaman 112. Dengan cekatan Daneen mengambil dan membaca buku tersebut.

‘’Theus adalah roh yang mengincar apapun bagian istimewa yang dimiliki seseorang. Terlebih jika bisa merasakan keberadaannya, maka berhati-hatilah. Theus bukan hanya menginc---‘’ Daneen yang sedang bergumam seketika berhenti saat melihat halaman buku tersebut tersobek.

“Mengapa halaman buku ini tersobek?! Kemana hilangnya halaman buku yang sobek ini?!” ujar Daneen panik.

     Tiba-tiba bayangan hitam itu menghilang. Ini kesempatan Daneen untuk segera menemukan halaman buku yang sobek selagi bayangan hitam itu menghilang.

     Daneen membolak balikan halaman lain buku tersebut tapi tidak ada sobekan yang ia cari. Lalu Daneen mencoba melihat sekitar barangkali bagian yang sobek terjatuh di lantai saat bukunya terjatuh tadi. Namun, nihil. Ia tidak menemukannya. Daneen menghela nafas kasar.

Ting!

     Tiba-tiba ada notifikasi chat dari Rifa. Daneen pun langsung membuka room chatnya dengan Rifa.

 

Rifa

Kalo lu nyari sobekan kertas itu, temuin gue di pintu masuk perpustakaan.

 

     Daneen membulatkan matanya setelah membaca chat dari Rifa. Bagaimana Rifa bisa tau? Daneen menggelengkan kepalanya menepis segala rasa penasarannya pada Rifa. Yang penting ia menemukan sobekan kertas yang hilang karena waktunya tak banyak.

     Saat Daneen melihat punggung Rifa, ia segera menghampirinya. Merasa ada yang menghampirinya, Rifa membalikkan badan dan mendapati Daneen di depannya yang sedang mengatur nafas akibat berlari.

“Kok lu tau gue lagi cari sobekan buku yang hilang?” tanya Daneen to the point.

“Kenapa lu tanya gue? Bukannya lu nyari ini?” Rifa bertanya balik kepada Daneen sambil menunjukkan sobekan halaman yang dicari oleh Daneen.

“Gue emang lagi nyari itu, tapi keberadaan lu disini lebih buat gue penasaran, jadi kenapa lu bisa di sini?” ucap Daneen.

“Oke. Sebenernya gue sama kaya lo. Gue bisa liat apa yang orang lain gak bisa liat.” Ucap Rifa.

     Daneen mengerutkan alisnya, bingung. Ia meminta penjelasan lebih dari Rifa. Rifa menghela nafas kasar. Ia tau apa maksud Daneen ingin meminta penjelasan lebih.

“Jadi gue juga dapat petunjuk dari Anne. Tapi Anne lebih dulu ngasih petunjuk itu ke gue. Lu inget waktu makan malam camping gue ke toilet?” tanya Rifa

“Inget” Jawab Daneen

“Nah pas mau balik gue ketemu sama Anne dan ngobrol sebentar, terus Anne ngasih gue kertas yang isinya 'temukan sobekan halaman 112 di meja resepsionis'.” Ucap Rifa

“Terus apalagi?” tanya Daneen semakin penasaran.

“Tadinya gue mau ajak lu, tapi pas gue cek gps lu udah disini, yaudah gue kesini sendiri.” Final penjelasan Rifa.

“Oh yaudah mana sobekan halamannya?” tanya Daneen.

     Rifa memberikan sobekan halaman tersebut lalu keduanya membaca dengan seksama.

“Theus bukan hanya mengincar bagian istimewa dari seseorang. Theus juga akan mengincar orang-orang yang di sayangi seseorang yang memiliki bagian istimewa itu. Jika belum ada korban jiwa, Theus tidak akan berhenti mengincar keduanya. Maka berhati-hatilah.” Gumam Daneen dan Rifa.

“Neen, kok gue jadi ngeri sih? Gimana kalo terjad---“ ucapan Rifa terputus saat Daneen

“Stop! Jangan ngomong yang macem-macem!” sela Daneen.

     Keduanya terdiam larut dalam pikirannya masing-masing. Hingga ponsel Daneen berdering tanda masuknya panggilan dari seseorang. Rifa dan Daneen pun melihat siapa yang menelfon.

Bian is calling...

“Halo?”

  .......

“Kok lu tau gue sama Rifa disini?”

  .......

“Terserah!” tepat setelah mengatakan itu Daneen memutuskan panggilan sepihak.

     Entah mengapa sejak membaca sobekan halaman buku tersebut Daneen kehilangan moodnya. Ditambah Bian yang akan menyusul dirinya dan Rifa. Dan sekarang ia merasa akan terjadi sesuatu.

“Kata Bian apa Neen?” tanya Rifa

“Bian katanya mau nyusul, tapi perasaan gue tiba-tiba gak enak semenjak baca sobekan tadi,” balas Daneen.

“Itu perasaan lu aja kali. Yaudah kita kedepan aja sambil nunggu Bian.” Putus Rifa sambil menarik lengan Daneen. Daneen? Hanya pasrah mengikuti langkah Rifa.

     Saat sudah sampai di pintu masuk perpustakaan, keduanya melihat Bian melambaikan tangan. Bian pun menyebrang jalan yang tidak begitu ramai. Daneen memicingkan matanya saat melihat ada sebuah truk yang melaju sangat kencang dan semakin dekat dengan Bian.

“BIAN AWAS!!!!” Jerit Daneen

     Bian pun menoleh ke sebelah kanan. Betapa terkejutnya ia mendapati truk yang melaju ke arahnya. Dan dalam hitungan detik truk tersebut menabrak dirinya.

“BIAAAAAN!!!!!” teriak Daneen dan Rifa.

 

Daneen terbangun dengan nafasnya yang tersengal-sengal.

"Hah ini cuma mimpi? Tapi kenapa nyata banget?" Ucap Daneen sembari terus mengatur nafasnya.

"Kok bisa-bisanya sih gue ketiduran pas lagi ngerjain tugas gini! Ini apa lagi HP gue berisik banget?!" gerutu Daneen pada dirinya sendiri sambil memeriksa isi chatnya.

 

Chat grup..

                                                                        camping ceu                   

 

Della

Gayz besok kalian dateng jam berapa 21:36

 

Bian

Gua datengnya duluan soalnya

rumah gua di antartika ahahaha 21:37

 

Rifa

aye insyaallah on time, insyaallah tapi wkw 21:39

 

Zirah

ak jugaa sama kaya kelean kelean semuaa 21:39

 

Della

Daneen jawab uyy jangan cuma di baca,

udah kaya koran sedih banget :( 21:39

 

Daneen sangat terkejut ketika membaca chat dari teman-temannya itu.

"Jadi, selama ini gue cuma tidur dan cerita itu cuma mimpi? Tapi kali ini?..."

 

T a m a t

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Kamu Pembaca Ke

Random Post

Galeri foto

Galeri foto

Ikuti media sosial kami