Rabu, 16 Agustus 2017

Oleh: Afsokh Q





Sebelum menikmati film ini, jujur saja, aku tidak mempunyai ekspektasi apapun. Sebab aku tahu proses pembuatannya. Mereka, tim produksi yang terdiri dari anggota ekskul jurnalis, menggarap film ini dengan waktu yang singkat dan dengan peralatan seadanya.
Tapi yang membuatku mengancungkan dua jempol adalah, mereka melakukan itu semua dengan sungguh-sungguh. Mereka syuting dengan kamera digital dan kamera handphone. Tentu saja hasilnya tidak terlalu jernih.
Nilai yang mereka coba angkat dalam film ini adalah keberagaman. Mereka sebenarnya mempunyai visi yang tinggi dalam pembuatan film.
Aku tahu di antara mereka tidak ada yang memiliki pengalaman membuat film pendek. Mereka hanya saling mengandalkan satu sama lain. Kerja sama mereka sangat ketara di sini.
Dalam pembuatan film, mereka mempunyai tujuan yang jelas. Bahwa orang yang menonton film ini akan paham: perbedaan itu tidak bisa dimusnahkan. Perbedaan seharusnya disatukan, bukan dipecahkan.
Payung yang ada di film ini menurutuku mempresentasikan sebuah negera. Semua warga negara ingin dilindungi oleh negara. Hingga akhirnya semua warga negara berlomba-lomba untuk dilindungi. Mereka tidak menghiraukan nasib orang-orang di samping mereka, dan mereka juga tak menghiraukan keadaan yang terjadi. Apalagi memikirkan bagaimana negara itu sendiri.
Sekali lagi sayang, andai film ini bisa diproduksi dengan persiapan yang matang dan peralatan yang memadai, pasti akan lebih bagus dan memanjakan mata penonton. Tapi,  semua yang dilakukan oleh tim produksi tidak sia-sia, karena film ini dinobatkan menjadi juara harapan 3 FLS2N 2017. 
Terlepas dari itu semua, aku sangat salud dan memberikan penghargaan tertinggi kepada mereka yang sudah memproduksi film ini. Aku berharap besar di tahun-tahun selanjutnya, mereka akan menciptakan sesuatu yang tak kita  duga.***

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Kamu Pembaca Ke

Random Post

Galeri foto

Galeri foto

Ikuti media sosial kami