Oleh: Afsokh Q
Sebelum menikmati film ini, jujur
saja, aku tidak mempunyai ekspektasi apapun. Sebab aku tahu proses
pembuatannya. Mereka, tim produksi yang terdiri dari anggota ekskul jurnalis,
menggarap film ini dengan waktu yang singkat dan dengan peralatan seadanya.
Tapi
yang membuatku mengancungkan dua jempol adalah, mereka melakukan itu semua
dengan sungguh-sungguh. Mereka syuting dengan kamera digital dan kamera
handphone. Tentu saja hasilnya tidak terlalu jernih.
Nilai
yang mereka coba angkat dalam film ini adalah keberagaman. Mereka sebenarnya
mempunyai visi yang tinggi dalam pembuatan film.
Aku
tahu di antara mereka tidak ada yang memiliki pengalaman membuat film pendek.
Mereka hanya saling mengandalkan satu sama lain. Kerja sama mereka sangat
ketara di sini.
Dalam
pembuatan film, mereka mempunyai tujuan yang jelas. Bahwa orang yang menonton
film ini akan paham: perbedaan itu tidak bisa dimusnahkan. Perbedaan seharusnya
disatukan, bukan dipecahkan.
Payung
yang ada di film ini menurutuku mempresentasikan sebuah negera. Semua warga
negara ingin dilindungi oleh negara. Hingga akhirnya semua warga negara
berlomba-lomba untuk dilindungi. Mereka tidak menghiraukan nasib orang-orang di
samping mereka, dan mereka juga tak menghiraukan keadaan yang terjadi. Apalagi
memikirkan bagaimana negara itu sendiri.
Sekali
lagi sayang, andai film ini bisa diproduksi dengan persiapan yang matang dan
peralatan yang memadai, pasti akan lebih bagus dan memanjakan mata penonton.
Tapi, semua yang dilakukan oleh tim
produksi tidak sia-sia, karena film ini dinobatkan menjadi juara harapan 3
FLS2N 2017.
Terlepas
dari itu semua, aku sangat salud dan memberikan penghargaan tertinggi kepada
mereka yang sudah memproduksi film ini. Aku berharap besar di tahun-tahun selanjutnya,
mereka akan menciptakan sesuatu yang tak kita
duga.***