Kamis, 15 Oktober 2015


Jurnalistik SMK N 11 Jakarta, Tambora—Kebakaran yang terjadi pada Sabtu 26 September 2015 di permukiman padat penduduk, Tambora, Jakarta Barat, mengakibatkan kurang lebih 1.200 warga kehilangan tampat tinggal. Dari berbagai sumber dikatakan bahwa penyebab kebarakan dikarenakan korsleting listrik     
Jurnalistik SMK N 11 Jakarta, berkesempatan meliput di TKP pada 4 Oktober 2015. Bapak Muhammad Latif selaku Koordinator Tanggap Darurat, menjadi narasumber kami.
“Pada malam kejadian kebakaran, pada malam itu juga posko ini dipasang,” ujar beliau ketika ditanya kapan posko ini berdiri, “posko ini pinjaman dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah).”
        Berbagai bantuan pun datang dan ditampung di posko ini. Bantuan tersebut, ungkap Bapak Latif, berasal dari dinas sosial, dari PMI, dari tokoh masyarakat, dan dari perusahaan-perusahaan.
            Semua warga peduli terhadap posko kebakaran ini, tambah beliau, kami juga dibantu oleh P3SU, TNI dan Polri yang juga ikut andil dalam membersihkan puing-puing pasca kebakaran.
            Berdasar pantauan kami di lapangan, puing-puing bekas kebarakan masih terlihat berserakan. Bahkan ada kemungkinan terjadinya reruntuhan jatuh dari atas semacam seng, kayu, dan tembok yang sudah tampak rapuh.
                Terkait dengan pembagian bantuan yang ditampung di posko tersebut, Pak Latif menjelaskan jika bantuan yang bersifat nasi  dibagikan perjiwa. “Kalau logistik bersifat mie instan dan sembako, itu lain lagi cara pembagiannya,” tandas beliau.***


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Kamu Pembaca Ke

Random Post

Galeri foto

Galeri foto

Ikuti media sosial kami