Minggu, 09 April 2017







Aku perempuan tak bernama. Aku, perempuan yang tak punya tempat tinggal. Aku, sering terbang ke tempat yang aku mau. Aku, perempuan yang sangat sedih, karena tak mempunyai seorang teman.

Aku sering pergi ke rumah-rumah warga yang baru saja memiliki seorang bayi. Kau tahu mengapa? Karena aku hanya ingin lihat saja. Aku ingin tahu bagaimana rasanya memiliki seorang bayi yang lucu, aku hanya ingin melihat rupa bayi itu, karena selama  ini, aku tidak memiliki bayi. Tapi, mengapa orang-orang sering mengatakan bahwa aku akan mengambil bayi mereka? Sesungguhnya, aku tidak akan pernah mengambil bayi-bayi itu dari ibunya, aku tidak bisa mengambil bayi itu. Kehadiranku tidak sejahat itu. Kalau aku bisa, aku akan menjaga bayi itu dari kehadiran mahluk-mahluk jahat lain, kalau itu aku bisa.

Aku, sering hinggap dimana-mana, karena memang aku tak mempunyai tempat tinggal. Sejujurnya aku tidak akan mengganggu bahkan mencekik seluruh keluarga. Aku hanya diam saja, tapi kebanyakan manusia menganggap bahwa aku ingin membunuh mereka. Aku bukan seperti itu. Maaf jika aku tidak bisa mengendalikan diri hingga aku tak sengaja menampakkan rupaku.

Aku sendirian. Terkadang aku mengganggu manusia disekitarku, aku ingin mempunyai seorang teman. Tapi, kenyatannya hanya anak bayi yang bisa melihatku, itupun mereka menangis sekencang kencangnya.

Tapi, suatu hari, seorang perempuan cantik yang melintas dipinggir jalan dekat pohon beringin melihat ke arahku. Aku senang akhirnya ada juga yang bisa melihatku. Aku menghampirinya, aku mengikutinya. Lalu tiba-tiba ia mulai merasa bingung.

“Kenapa kau mengikutiku? Apa kau jahat?” Tanya perempuan itu.
“Tidak, aku tidak jahat”
“Lalu kau mau apa?”
“Berbicara padamu”
“Kau kesepian? Aku sebenarnya sering melihatmu terbang kesana kemari, seperti tidak ada teman”
“Memang tidak ada teman”
“Kau baik” Ucap perempuan itu. 

Aku senang sekali mendengar kata itu. Tidak pernah sebelumnya aku merasakan hal seperti ini.

“Apa kau tidak takut padaku?”
“Sedikit”
“Baiklah, lain kali aku akan menutupi wajahku dengan rambut panjangku ini agar kau tidak takut dan mau berbibacara denganku”
“Kau akan ku panggil apa ya?”
“Apa saja, aku tidak peduli”

Perempuan itu ramah sekali, dia tidak jahat, selain cantik juga hatinyapun baik. Kami memang tidak setiap hari berbicara, karena aku tahu kalau dia sangat lelah, dia hanya butuh tidur agar tidak letih. Dan aku, tidak akan mengganggunya.

            Kalau kalian ingin berbicara denganku, aku dengan senang hati menerimanya. Caranya mudah untuk memanggilku. Cukup ditengah malam, kau matikan lampumu, lalu taruhlah sebuah lilin didepanmu. Ku mohon jangan ada kaca, aku tidak suka kaca. Setelah itu, bayangkan saja perempuan tingginya 168 cm berambut panjang dan memakai kain putih sampai kaki. Kalau kau takut, aku akan menutupi wajahku dengan rambutku.

Aku butuh teman.


            Sampai jumpa.


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Kamu Pembaca Ke

Random Post

Galeri foto

Galeri foto

Ikuti media sosial kami