Senin, 01 Mei 2017




Image result for bunga sakura

Awal April dipagi hari memang menyenangkan, ku dengar, bunga Sakura sudah bermekaran dipenjuru Jepang. Aku berjalan dengan hembusan angin yang mengikuti langkah demi langkah kakiku. Musim semi kali ini kusambut dengan senyuman dibibirku, meskipun ada luka dibalik semua itu.

Haruskah aku membuka musim semi yang baru dan menutup musim semi lalu yang menyedihkan? Pikiranku berkata harus, namun hatiku berkata sebaliknya. Aku tidak mengerti kenapa aku masih saja membangkitkan bayanganmu disetiap musim semi. Aku berkali-kali berjanji pada diriku sendiri untuk membunuhmu, didalam hatiku, juga pikiranku.

Sekali lagi, aku benar-benar ingin membunuh bayanganmu dalam ingatanku…

“Kau percaya dengan cinta?” Ucap Daniel bersandar dipohon sakura.

“Aku? Percaya.” Jawabku sambil duduk didepannya.

“Aku tidak”

“Kenapa?”

“Cinta itu penyakit yang nikmat”

“Lalu?”

“Aku tidak mau sampai penyakit itu bersarang dihatiku” Tutur Daniel.

“Kenapa?” Tanyaku mengernyitkan dahi.

“Aku akan pergi jauh”

“Lalu apa hubungannya?”

“Aku berusaha untuk tidak jatuh cinta kepadamu lebih dalam”

“Yaa..Aku tahu”

“Itu akan memberatkanku disana”

“Tak apa. Aku juga tidak ingin memberatkanmu”

“Sejujurnya, aku tidak suka Amerika”

“Kenapa?”

“Tidak ada kau”

Sudah 5 kali musim semi, aku masih terbayang saat-saat itu, saat-saat kau akan pergi jauh dan meninggalkanku. Hhh aku lupa, perihal siapa yang ditinggalkan dan siapa yang meninggalkan, kita tidak ada peran disitu. Hubungan kita pada saat itu hanya sebatas teman kan?

Hembusan angin musim semi menenggalamkanku dalam ingatan akan dirimu. Aku duduk dibawah pohon sakura, sendirian, kulihat orang membawa teman, kekasih dan keluarganya. Aku rentangkan tubuhku lalu kulihat bunga sakura menggantung manis seolah-olah menyapaku.

Dan ingatanku tentangmu kembali bangkit lagi…

“Aku ingin menjadi sakura” Ucapku padanya dipinggir danau. 

“Kau akan mempunyai kekuatan?” 

“Bukan. Maksudku, bunga sakura”

“Ah, aku tidak suka Naila menjadi bunga sakura” Ucap dia padaku.

“Bunga sakura itu indah, selalu dinanti banyak orang, mempunyai makna yang bagus”

“Aku tetap tidak suka. Jangan jadi bunga sakura”

“Kenapa?”

“Kau memang indah, dinanti-nanti orang, mempunyai makna yang bagus..”

“Lalu?” Aku memotong kata-katanya.

“Tapi kau akan gugur, kau pergi dengan cepat dihembus angin musim semi, lalu aku akan sedih”

“Okey! Aku tidak mau menjadi bunga sakuraaa” Ucapku sambil tertawa.

“Kenapa?”

“Aku tidak mau membuatmu sedih”


Aku meneteskan air mataku, haruskah aku lebih keras membunuhmu?

Apa yang harus aku lakukan?
Apa Amerika menenggelamkanmu terhadapku?

Hai sakura, aku tidak akan pernah memintamu bertahan lebih lama dari biasanya. 

Aku hanya ingin meminta padamu….

Lenyapkan dia dalam hatiku, juga ingatanku.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Kamu Pembaca Ke

Random Post

Galeri foto

Galeri foto

Ikuti media sosial kami